Sunday, 13 May 2012

Pindah alamat Blog

Bunda...

Saya ingin mengabari bahwa isi blog ini semuanya sudah diekspor ke alamat blog yang baru yaitu bayidanbundasehat.blogspot.com. Untuk selanjutnya, saya akan mempublikasi artikel-artikel terbaru di alamat blog yang baru. Terima kasih kepada bunda-bunda yang sudah mampir di blog ini.

Thursday, 12 April 2012

Kandungan Nutrisi dan Kalori dalam ASI

Kandungan nutrisi dan kalori dalam ASI dapat bervariasi, tergantung berapa lama bunda telah menyusui, apakah menyusui di pagi hari atau siang atau malam hari, jarak antar menyusui dan frekuensi menyusui, serta pola dan jenis makanan yang bunda konsumsi. ASI mengandung lebih dari 200 zat yang sudah diketahui di dunia ilmu pengetahuan. Beberapa diantaranya akan dibahas dalam artikel ini yang disadur dari tulisan Gwen Dewar di parentingscience.com.

ASI mengandung air, karbohidrat (mayoritas laktosa), protein dan lemak dengan berbagai variasi komposisi. Berdasarkan sebuah penelitian di Inggris, 100 mL ASI mempunyai sekitar 70 kalori untuk jumlah lemak sekitar 4,2 g. Lemak berkontribusi tinggi terhadap jumlah kalori yang terkandung dalam ASI. Jika dibandingkan dengan susu yang dihasilkan oleh mamalia lain, ASI mempunyai kadar lemak dan protein yang lebih rendah.
  • Manusia: lemak 3,8%; protein 1%; laktosa 7%
  • Sapi: lemak 3,7%; protein 3,4%; laktosa 4,8%
  • Tikus: Lemak 10,3%; protein 8,4%; laktosa 2,6%
  • Kelinci: lemak 18,3%; protein 13,9%; laktosa 2,6%
LEMAK
Lemak diperlukan untuk metabolisme vitamin. Jadi asupan lemak yang sedikit akan berdampak pada kekurangan vitamin. Selain itu, ASI mengandung asam lemak polyunsaturated rantai panjang (long chain polyunaturated fatty acid -- LCP), yang terkenal adalah asam docosahexanoic (DHA). DHA membantu otak memproduksi myelin, selubung serat saraf. Otak bayi yang disusui ASI memiliki konsentrasi DHA lebih tinggi daripada otak bayi diberi susu formula (Makrides et al 1994). Kolesterol juga berperan penting dalam perkembangan otak bayi untuk memproduksi myelin (Tambak 2003). Lemak dalam ASI juga dilengkapi dengan enzim lipase.

PROTEIN
Ada dua jenis protein dalam ASI, yaitu 'casein' dan 'whey'. 'casein' berubah menjadi gumpalan dalam perut, sementara 'whey' tetap cair dan lebih mudah dicerna. ASI mengandung sekitar 60% protein 'whey', sementara susu sapi hanya mengandung 18%. Hal ini yang membuat susu formula yang biasanya dari susu sapi menjadi lebih susah dicerna dibandingkan ASI. Protein berfungsi sebagai zat pembangun otot dan tulang. Selain itu, protein juga berfungsi sebagai pertahanan terhadap patogen. Sebagai contoh, imunoglobulin A (IgA) adalah protein yang menyerang virus di pernapasan, bakteri, dan parasit usus.

ZAT LAINNYA
ASI juga mengandung mineral seperti kalsium, sodium, fosfor, seng dan magnesium serta vitamin (C, A, E,K, D, dan B), iodin, asam patotenik, dan asam nikotinik.

Bagaimana meningkatkan kualitas ASI?
Kandungan laktosa dalam ASI tidak banyak berubah, tetapi kadar protein, vitamin dan asam lemak dalam ASI dapat berubah berdasarkan asupan gizi Bunda dan cara menyusui.

Berikut beberapa cara meningkatkan kualitas ASI.
  • Minum vitamin prenatal. Jangan meminum suplemen tambahan tanpa konsultasi dokter. Beberapa vitamin seperti A dan D dapat memiliki efek racun dalam dosis tinggi.
  • Jangan mengurangi asupan protein.
  • Batasi konsumsi lemak jenuh. Bayi yang minum ASI berkadar lemak jenuh tinggi beresiko terkena tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi di kemudian hari (Leeson et 2001; Mott et al 1990).
  • Tingkatkan asupan DHA Bunda dengan mengkonsumsi banyak ikan.
  • Susui bayi sesuai permintaan. Frekuensi menyusui yang tinggi akan meningkatkan kandungan lemak dalam ASI.

Sumber: parentingscience, askdrsears

Tuesday, 3 April 2012

Imunisasi BCG dan Efek Sampingnya

Minggu lalu si kecil di imunisasi BCG di lengan kanan atas. Bidan yang menyuntik mengatakan nanti akan muncul bengkak dan kemudian luka seperti borok di kulit tempat disuntik. Hal itu menandakan imunisasinya berhasil. Sudah seminggu berlalu, saya memperhatikan lengan kanan atas si kecil, belum muncul bengkak atau borok seperti yang dimaksud. Saya jadi bertanya-tanya, apakah imunisasinya gagal?

Maka mulailah pencarian informasi melalui Mbah Google. Saya menemukan bengkak baru akan muncul 2-4 minggu setelah imunisasi. Oke deh, bearti saya masih perlu bersabar menunggu 1-3 minggu lagi. Tetapi bagaimana jika setelah lebih dari sebulan bengkaknya di tempat bekas suntikan belum muncul juga? Ternyata, hal itu juga bisa terjadi dan tidak berarti imunisasi gagal. Bunda tidak perlu khawatir. Antibodi yang sudah diberikan melalui vaksinasi tetap terbentuk, tetapi kadarnya rendah. Di kemudian hari, booster (ulangan vaksinasi) bisa diperoleh dari alam.

Sebenarnya, apa fungsi atau manfaat dari imunisasi BCG?
Imunisasi BCG (Basil Calmette Guerin) berfungsi untuk mencegah bayi atau anak terserang penyakit TBC yang berat, seperti meningitis TBC dan TBC miller.

Tanda keberhasilan imunisasi BCG
Imunisasi BCG dinilai berhasil jika muncul benjolan kecil dan bernanah di tempat bekas suntikan setelah 2-4 minggu penyuntikan. Benjolan atau bisul ini tidak menimbulkan sakit dan nantinya akan mengempis dengan sendirinya membentuk luka parut. Selama bejolan bernanah atau seperti luka, Bunda tidak perlu memberi obat, tidak perlu ditutup, dan tidak masalah kena air. Ini reaksi normal dari imunisasi BCG.

Efek samping imunisasi BCG
Vaksinasi BCG tidak menimbulkan panas. Namun Bunda perlu waspada jika muncul reaksi lain seperti peradangan agak berat di lokasi penyuntikan, luka benjolan tidak sembuh atau malah jadi koreng, atau pembengkakan di kelenjar limfe pada ketiak atau lipatan paha (tergantung lokasi yang disuntik). Bunda perlu berkonsultasi langsung dengan DSA.

Sumber: namanakbayi.com

Sunday, 1 April 2012

Status Gizi Bayi & Balita Anda

Banyak Bunda termasuk saya bertanya-tanya apakah berat badan bayi saya normal atau kurus atau di atas rata. Memang di Indonesia, status gizi balita mengacu pada berat badan bayi menurut umur. Bunda bisa menemukan kurva pertumbuhan bayi pada Kartu Menuju Sehat (KMS) yang bisa diperoleh di Posyandu. Grafik tumbuh kembang bayi yang ada di KMS ini mengacu pada standar WHO. Bunda yang tidak memiliki KMS bisa mendownload grafik pertumbuhan bayi dan balita standar WHO tahun 2006 di situs http://www.cdc.gov/growthcharts/who_charts.htm.

Selain itu, untuk mengetahui status gizi bayi, Bunda juga bisa akses situs http://kms-online.web.id. Di situs tersebut, ada software yang membantu mengetahui status gizi bayi dan balita Bunda berdasarkan umur dan berat badan (telentang/berdiri).

Tampilan input datanya seperti di bawah ini.
Setelah data dimasukkan, akan muncul hasil yang menyatakan status gizi bayi dan balita bunda. Selain itu ada juga tambahan informasi jadwal imunisasi, pemberian makanan, tahap perkembangan bayi & balita, serta rangsangan perkembangan.


Muntah atau Gumoh pada Bayi Baru Lahir

Setelah bayi minum susu, sering ada susu yang keluar lagi baik sedikit (gumoh, keluar dengan sendirinya) maupun agak banyak (muntah, ada kontraksi otot perut), langsung atau beberapa menit setelah minum. Banyak Bunda yang panik melihat bayinya muntah. Hal ini wajar terjadi pada bayi baru lahir karena ukuran lambung bayi masih kecil atau ada udara yang ikut masuk saat minum susu. Selain itu, klep esofagus bagian bawah pada bayi baru lahir kebanyakan belum sempurna.

Banyak saran untuk mensendawakan bayi sehabis minum susu, bahkan diantara minum susu. Caranya dengan menggendong bayi dalam posisi tegak di bahu sambil menepuk-nepuk punggung bayi dengan lembut. Pengalaman saya, bayi yang sudah sendawa pun masih bisa muntah. Bahkan kadang keluar tidak hanya lewat mulut, tapi juga lewat hidung. Jika bayi Bunda muntah, biarkan muntahnya keluar. Jaga jangan sampai muntah masuk lagi karena bisa jadi bukan balik ke lambung, tapi masuk ke saluran pernapasan. Miringkan posisi tidur bayi saat muntah.

Bunda belum perlu khawatir bayi sering muntah jika bayi tidak terlihat rewel, atau susah bernapas, atau berat badan bayi tetap naik. Namun jika kondisi sebaliknya yang terjadi, ada baiknya Bunda bawa bayi ke dokter. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, frekuensi muntah atau gumoh akan berkurang. Bayi saya sudah sangat jarang muntah saat usia 1,5 bulan.

Saturday, 31 March 2012

Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita


Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita merupakan kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin. KMS untuk anak laki-laki berwarna dasar biru dan terdapat tulisan Untuk Laki-Laki. KMS anak perempuan berwarna dasar merah muda dan terdapat tulisan Untuk Perempuan.

KMS digunakan untuk mencatat berat badan, memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan sebagai media
penyuluhan gizi dan kesehatan.

Fungsi utama KMS ada 3, yaitu;
a. Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak. Pada KMS dicantumkan grafik pertumbuhan normal anak, yang dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau mengalami gangguan pertumbuhan. Bila grafik berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh normal, kecil risiko anak untuk mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan berisiko mengalami gangguan pertumbuhan.
b. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam KMS dicatat riwayat pelayanan kesehatan dasar anak terutama berat badan anak, pemberian kapsul vitamin A, pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan dan imunisasi.
c. Sebagai alat edukasi. Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak seperti pemberian makanan anak, perawatan anak bila menderita diare.

KMS di Indonesia telah digunakan sejak tahun 1970-an, sebagai sarana utama kegiatan pemantauan pertumbuhan.

Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 155/Menkes/Per/I/2010 tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) bagi Balita

Thursday, 29 March 2012

Tips Mengembalikan Bentuk Tubuh Pasca Melahirkan


Gemuk saat hamil itu biasa. Gemuk setelah melahirkan, nah ini yang dikhawatirkan banyak Bunda. Pasca melahirkan tubuh akan banyak kehilangan berat badan yang berasal dari cairan tubuh serta bayi dan plasenta. Lemak yang masih tersimpan diperlukan sebagai kalori tambahan saat menyusui dan akan berkurang dalam waktu 3 bulan. Namun demikian, Bunda masih tetap perlu berolahraga untuk dapat mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelum hamil. Otot-otot perut, dada, dan otot-otot perineal perlu dikencangkan kembali. Berikut beberapa tips mengembalikan bentuk tubuh pasca melahirkan.

1. Hindari diet ketat. Hal itu akan mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI, Bunda jadi lelah, dan bisa berakibat sakit. Bunda tetap perlu makan yang cukup dengan gizi yang seimbang. Mengkonsumsi buah sangat dianjurkan karena vitamin yang terkandung dalam ASI sangat tergantung dari vitamin yang diasup oleh Bunda.Yang penting Bunda bugar dan sehat.

2. Olahraga ringan. Sedikitnya 10 menit setiap harinya, Bunda dapat melakukan jalan pagi, atau jalan kaki di sekitar rumah. Secara bertahap, tingkatkan ke olahraga yang lebih berat.

3. Latihan otot dada untuk memperkuat otot-otot payudara, meningkatkan sirkulasi dan produksi ASI. Bunda dapat berdiri atau duduk tegak.Kedua tangan saling berpegangan,angkat siku sejajar dengan bahu.Pegang tangan erat-erat dan dorong jauh-jauh secara bersamaan.Rileks dan ulangi beberapa kali.
Letakkan tangan di belakang punggung, lalu angkat sehingga sejajar kepala.

4. Latihan otot perut. Lakukan semua latihan berikut dengan gerakan lembut, teratur dan tanpa menimbulkan nyeri. Jika kuat, Bunda dapat mengulanginya sampai sepuluh kali, dua kali sehari.
  • Berbaring dengan lutut tertekuk, telapak kaki merapat ke lantai. Letakkan jari-jari tangan pada perut, tepatnya pada bagian yang mengalami perubahan warna saat hamil. Kemudian angkat kepala dan bahu sambil merasakan otot-otot di bawah tangan Bunda. Bila semuanya terasa kencang,artinya baik.
  • Berbaring dengan posisi sama, letakkan tangan pada bahu. Perlahan-lahan angkat kepala dan bahu. Lalu dengan lambat, turunkan kembali.
  • Berbaringlah dengan posisi yang sama, tapi silangkan tangan di atas perut, tangan kiri di pinggul kanan dan tangan kanan di pinggul kiri. Tarik tangan, lalu angkat kepala dan bahu. 
  • Berbaring dan letakkan tangan di tengah perut.Tarik napas dan rasakan perut Bunda terangkat. Lalu hembuskan napas,sambil tarik perut kuat-kuat untuk membuang napas sebanyak mungkin.
5. Latihan otot pinggul, pinggang, dan pantat.
  • Berbaring dengan lutut tertekuk dan tangan terentang ke samping. Kaki serta bahu lurus,dan lutut rapat. Putar pinggang dan ayunkan kedua lutut hingga menyentuh lantai di kiri, sementara pinggul kanan mengarah ke langit-langit. Ulangi beberapa kali bergantian. Bunda dapat melakukan latihan ini saat duduk memangku bayi, atau tiduran di tempat tidur. 
  • Berlari menaiki atau menuruni tangga.
  • Jalan cepat.
6. Berenang

Sumber : Bidanku.com