Saturday 31 March 2012

Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita


Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita merupakan kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin. KMS untuk anak laki-laki berwarna dasar biru dan terdapat tulisan Untuk Laki-Laki. KMS anak perempuan berwarna dasar merah muda dan terdapat tulisan Untuk Perempuan.

KMS digunakan untuk mencatat berat badan, memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan sebagai media
penyuluhan gizi dan kesehatan.

Fungsi utama KMS ada 3, yaitu;
a. Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak. Pada KMS dicantumkan grafik pertumbuhan normal anak, yang dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau mengalami gangguan pertumbuhan. Bila grafik berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh normal, kecil risiko anak untuk mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan berisiko mengalami gangguan pertumbuhan.
b. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam KMS dicatat riwayat pelayanan kesehatan dasar anak terutama berat badan anak, pemberian kapsul vitamin A, pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan dan imunisasi.
c. Sebagai alat edukasi. Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak seperti pemberian makanan anak, perawatan anak bila menderita diare.

KMS di Indonesia telah digunakan sejak tahun 1970-an, sebagai sarana utama kegiatan pemantauan pertumbuhan.

Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 155/Menkes/Per/I/2010 tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) bagi Balita

Thursday 29 March 2012

Tips Mengembalikan Bentuk Tubuh Pasca Melahirkan


Gemuk saat hamil itu biasa. Gemuk setelah melahirkan, nah ini yang dikhawatirkan banyak Bunda. Pasca melahirkan tubuh akan banyak kehilangan berat badan yang berasal dari cairan tubuh serta bayi dan plasenta. Lemak yang masih tersimpan diperlukan sebagai kalori tambahan saat menyusui dan akan berkurang dalam waktu 3 bulan. Namun demikian, Bunda masih tetap perlu berolahraga untuk dapat mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelum hamil. Otot-otot perut, dada, dan otot-otot perineal perlu dikencangkan kembali. Berikut beberapa tips mengembalikan bentuk tubuh pasca melahirkan.

1. Hindari diet ketat. Hal itu akan mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI, Bunda jadi lelah, dan bisa berakibat sakit. Bunda tetap perlu makan yang cukup dengan gizi yang seimbang. Mengkonsumsi buah sangat dianjurkan karena vitamin yang terkandung dalam ASI sangat tergantung dari vitamin yang diasup oleh Bunda.Yang penting Bunda bugar dan sehat.

2. Olahraga ringan. Sedikitnya 10 menit setiap harinya, Bunda dapat melakukan jalan pagi, atau jalan kaki di sekitar rumah. Secara bertahap, tingkatkan ke olahraga yang lebih berat.

3. Latihan otot dada untuk memperkuat otot-otot payudara, meningkatkan sirkulasi dan produksi ASI. Bunda dapat berdiri atau duduk tegak.Kedua tangan saling berpegangan,angkat siku sejajar dengan bahu.Pegang tangan erat-erat dan dorong jauh-jauh secara bersamaan.Rileks dan ulangi beberapa kali.
Letakkan tangan di belakang punggung, lalu angkat sehingga sejajar kepala.

4. Latihan otot perut. Lakukan semua latihan berikut dengan gerakan lembut, teratur dan tanpa menimbulkan nyeri. Jika kuat, Bunda dapat mengulanginya sampai sepuluh kali, dua kali sehari.
  • Berbaring dengan lutut tertekuk, telapak kaki merapat ke lantai. Letakkan jari-jari tangan pada perut, tepatnya pada bagian yang mengalami perubahan warna saat hamil. Kemudian angkat kepala dan bahu sambil merasakan otot-otot di bawah tangan Bunda. Bila semuanya terasa kencang,artinya baik.
  • Berbaring dengan posisi sama, letakkan tangan pada bahu. Perlahan-lahan angkat kepala dan bahu. Lalu dengan lambat, turunkan kembali.
  • Berbaringlah dengan posisi yang sama, tapi silangkan tangan di atas perut, tangan kiri di pinggul kanan dan tangan kanan di pinggul kiri. Tarik tangan, lalu angkat kepala dan bahu. 
  • Berbaring dan letakkan tangan di tengah perut.Tarik napas dan rasakan perut Bunda terangkat. Lalu hembuskan napas,sambil tarik perut kuat-kuat untuk membuang napas sebanyak mungkin.
5. Latihan otot pinggul, pinggang, dan pantat.
  • Berbaring dengan lutut tertekuk dan tangan terentang ke samping. Kaki serta bahu lurus,dan lutut rapat. Putar pinggang dan ayunkan kedua lutut hingga menyentuh lantai di kiri, sementara pinggul kanan mengarah ke langit-langit. Ulangi beberapa kali bergantian. Bunda dapat melakukan latihan ini saat duduk memangku bayi, atau tiduran di tempat tidur. 
  • Berlari menaiki atau menuruni tangga.
  • Jalan cepat.
6. Berenang

Sumber : Bidanku.com

Wednesday 28 March 2012

Bagaimana Mengatasi Demam Pada Bayi


Kebanyakan Bunda mulai panik bila merasakan tubuh bayi lebih hangat dari biasanya. Banyak pertanyaan muncul. Apakah bayi saya sakit? Apakah sudah perlu diberi obat? Obat apa yang cocok untuk menurunkan panasnya? Apakah saya harus bawa bayi ke dokter?

Suhu normal bayi berkisar antara 36,5 sampai 37 ºC. Suhu tubuh bayi di atas itu bisa dikatakan demam. Namun Bunda perlu tahu bahwa deman bukanlah penyakit. Demam merupakan reaksi pertahanan tubuh terhadap cedera atau infeksi. Ketika sistem kekebalan tubuh merasakan adanya benda asing seperti bakteri tertentu atau virus, tubuh menghasilkan panas lebih banyak dan mencoba mempertahankan suhu tingginya agar metabolisme berlangsung lebih cepat.

Penanganan demam pada bayi baru lahir berbeda dengan bayi berusia 3 bulan ke atas atau anak berusia 1 tahun. Sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya terbentuk dan tidak efisien dalam melawan infeksi. Jika bayi baru lahir sampai usia 3 bulan terserang demam dengan suhu di atas 38 ºC, sebaiknya Bunda segera bawa ke dokter saja. Bunda juga perlu membawa anak ke dokter bila demam berlangsung  lebih dari tiga hari, suhu anak meningkat sampai 40 ºC, dan anak menunjukkan gejala seperti: ruam kulit, sesak nafas, kejang-kejang, kram, diare, muntah, dll.

Sebelum dibawa ke dokter, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi demam pada bayi dan anak.
  • Beri bayi banyak cairan minuman atau ASI untuk mencegah dehidrasi.
  • Biarkan bayi dan anak banyak beristirahat dan tidur untuk memulihkan diri.
  • Kenakan baju tipis pada bayi dan anak agar panasnya cepat keluar.
  • Jika menggunakan AC, set suhu kamar 70-74  ºF atau sekitar 23  ºC
  • Mandi air hangat juga kadang-kadang dapat membantu menurunkan demam. Jika bayi atau anak menggigil, pakaikan selimut tebal atau baju hangat. Setelah mengigilnya berhenti, lepas selimut hangat nya.
Bila bayi dan anak terlihat kuat dan tidak mengalami kejang, Bunda belum perlu memberikan obat. Namun jika anak terlihat tidak sehat seperti lemas, nafsu makan berkurang, bunda bisa memberikan sirup atau tablet penurun panas yang mengandung acetaminofen atau ibuprofen.

Untuk mengetahui suhu tubuh bayi, Bunda perlu menggunakan termometer. Hindari penggunaan termometer air raksa (merkuri) ya Bun. Jika termometernya retak atau pecah, air raksa sangat berbahaya bagi bayi.

Ada beberapa tempat pada tubuh anak yang cocok untuk pengukuran suhu:
  • Rektum (anus). Perubahan suhu di dubur seringkali di belakang suhu tubuh pusat (suhu organ di dalam tubuh) sehingga ada risiko bahwa perubahan suhu yang besar terlambat terdeteksi.
  • Mulut. Suhu di mulut biasanya cukup mewakili suhu tubuh.
  • Ketiak. Anak kecil seringkali sulit mempertahankan posisi termometer di ketiak sehingga pengukurannya bisa tidak akurat.
  • Telinga. Bagian dalam telinga mudah diakses untuk mengukur suhu dengan menggunakan termometer non-kontak. Suhu yang diukur di telinga memberikan indikasi yang dapat diandalkan.
Sumber: majalahkesehatan.com, babyfirstyear.org

Ruang Menyusui Seharusnya Seperti Ini

Pemerintah sudah mendukung program ASI eksklusif 6 bulan melalui PP No. 33/2012. Salah satu  efeknya adalah fasilitas umum seperti mal harus punya tempat menyusui. Saya belum pernah melihat ruang menyusui di Indonesia, khususnya Bandung. Tapi saya pernah menggunakan ruang menyusui di beberapa tempat umum di Australia, diantaranya di mal, tempat rekreasi, stasiun kereta. Tempatnya nyaman dan bagus Bun...

Bunda mungkin sedang membayangkan seperti apa ruang menyusui yang bagus itu. Yang jelas tempatnya bersih. Ada tempat duduk buat Bunda menyusui, tertutup, seperti pada gambar berikut. Di dalamnya ada tempat sampah juga. Ruang tersebut ada di dalam ruang yang lebih besar yang disebut parent room.

Selain tempat untuk menyusui, juga ada tempat menyiapkan makanan seperti membuat susu buat bayi yang meminum susu formula, atau memanaskan makanan. Ada microwave, tempat menghangatkan susu, dan tempat cuci tangan.

Tidak ketinggalan tempat untuk mengganti popok bayi. Ada yang berjejer kayak wastafel, ada juga yang satuan dan menyatu ke dinding. Pada gambar yang kanan, ada tempat sampahnya di bawah masing-masing tempat ganti popok. Bentuknya mirip wastafel ya Bun?
 

Rasanya tidak mengada-ada kalo kita menginginkan fasilitas ruang menyusui di Indonesia seperti di negara maju ya Bun... Mari kita tunggu seperti apa ruang menyusui yang akan dibangun oleh pemerintah atau pun perusahaan swasta di tempat-tempat umum seperti puskesmas dan mal.

Sumber gambar: wordpress.parentrooms.com.au

Pemerintah Mendukung Pemberian ASI Eksklusif melalui PP No. 13/2012

Pemerintah akhirnya mensahkan Peraturan Pemerintah tentang Pemberian ASI Eksklusif (PASIE) (PP NO. 33/2012) tanggal 1 Maret 2012. Dengan adanya peraturan pemerintah ini, akan ada jaminan pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI sampai usia 6 bulan. Selain itu, peran serta keluarga, masyarakat, dan pemerintah juga diharapkan turut mendukung ibu menyusui.

Peran serta itu antara lain sebagai berikut.
  • Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan wajib melakukan inisiasi menyusui dini, menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruang rawat. 
  • Adanya keharusan penyediaan ruang menyusui di tempat kerja dan fasilitas umum.
  • Adanya pembatasan promosi susu formula.
Seperti ditulis di situs resmi menkokesra, sebagai langkah awal, pemerintah akan membangun ruang menyusui yang dilengkapi fasilitas penyimpan ASI di kantor pemerintah di 42 kabupaten/kota pada 10 provinsi. Kantor yang diutamakan adalah kantor pemerintah daerah, dinas kesehatan, dan puskesmas. Program selanjutnya dikembangkan ke daerah dan fasilitas umum lain, seperti terminal, tempat rekreasi, dan pusat perbelanjaan. Perusahaan swasta wajib memberikan kesempatan kepada ibu untuk menyusui atau memerah ASI. Bagi yang tidak menyediakan, ada sanksi, mulai dari peringatan lisan, tertulis, hingga pencabutan izin.

Moga aja program ini segera dilaksanakan. Kita tunggu implementasinya.

Tuesday 27 March 2012

Minum Minyak Kelapa Saat Hamil Agar Lancar Melahirkan, Mitos atau Fakta?

Saya jadi ingat saat hamil 9 bulan, Ibu mertua menyarankan untuk meminum VCO atau minyak kelapa. "Biar gampang melahirkan nantinya," begitu kata Ibu mertua.  Saya hanya senyum-senyum saja sembari berpikir apa minyak kelapa bisa jadi pelumas jalan lahir bayi. Atau mungkinkah zat-zat yang dikandung minyak kelapa dapat membuat jalan lahir bayi lebih fleksibel. Meminum minyak kelapa saat hamil juga katanya dapat mengurangi rasa sakit saat melahirkan.

Yang lebih lucunya, ada yang bilang kalau minum air kelapa bisa membuat kulit bayi jadi putih. Saya kok tidak menemukah hubungan logisnya ya. Kalau memang air kelapa bisa bikin kulit putih kenapa saya yang cukup sering minum air kelapa tidak putih-putih juga.

Akhirnya saya coba cari literatur yang ada hubungannya antara VCO dan melahirkan. Ternyata belum ada penelitian yang membuktikan hal-hal di atas tadi. Saya pun tidak jadi meminum minyak kelapa. Alhamdulillah dua kali melahirkan tidak mengalami kesulitan. Menurut saya sih VCO bikin lancar lahir hanyalah mitos saja.

Banyak juga lho Bun, mitos-mitos seputar kehamilan. Ada mitos yang berhubungan dengan makanan dan minuman, seperti air kelapa, durian, daging kambing, dan mitos-mitos lainnya seperti hubungan antara bentuk perut bunda dan jenis kelamin bayi.


Bagaimana Menyimpan ASIP dan Berapa Lama Boleh Disimpan?


ASI adalah makanan ideal dan terbaik untuk bayi karena memiliki zat-zat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan perkembangan otak bayi. Selain itu, semakin sering pemberian ASI akan meningkatkan hubungan antara bunda dan bayi. Untuk Bunda yang bekerja , Bunda masih tetap dapat memberikan ASI pada bayi dengan memompa dan menyimpan ASIP sampai waktunya diberikan kepada bayi.


ASIP dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama, tergantung suhu dan lingkungan tempat penyimpanan. Hal ini karena ASI mengandung zat imun yang tidak hanya melindungi bayi, tetapi juga melindungi ASIP dari pertumbuhan bakteri ketika disimpan di kulkas atau di suhu ruang. Namun demikian, bunda perlu tahu bagaimana menangangi, menyimpan dan memberikan ASIP pada bayi agar gizi dalam ASI tidak berkurang atau bahkan hilang. Mari kita cermati beberapa hal yang berhubungan dengan penyimpanan ASIP. 


Apa jenis wadah yang dapat digunakan untuk menyimpan ASIP?
Ada banyak pilihan untuk menyimpan ASIP, dapat berupa kantong plastik khusus untuk ASIP, wadah atau botol plastik, atau botol gelas. Setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan. Sayangnya, studi tentang bagaimana wadah penyimpan ASIP mempengaruhi ASIP masih sedikit. Satu penelitian menunjukkan bahwa antibodi dan lemak dalam ASIP berkurang bahkan hilang ketika disimpan dalam kantong plastik sekali pakai (disposable nurser plastic bags). Plastik ini tipis dan mudah rusak. Namun demikian, penggunaan kantong plastik ini membuat bunda tidak perlu mencuci setelah dipakai. 
Saat ini, disarankan untuk menggunakan wadah yang keras seperti berbahan gelas atau plastik transparan untuk melindungi nutrisi dalam ASIP. Botol kaca bagus untuk menyimpan ASIP di freezer. Wadahnya harus mempunyai tutup yang kuat dan kedap dari udara luar untuk menghindari kontaminasi dari udara di ruangan atau di dalam kulkas. 


Berapa lama Bunda dapat menyimpan ASIP?
Simpan ASIP segera setelah Bunda memerasnya. Bunda dapat memilih tempat penyimpanan berikut sesuai dengan kebutuhan. Perlu diketahui, menyimpan ASIP di freezer dapat menghancurkan beberapa jenis antibodi dalam ASI. Jadi jika bunda bermaksud menyimpan ASIP dalam waktu yang tidak terlalu lama, sebaiknya simpan saja di suhu ruang atau di kulkas. 
Suhu kamar (15 C): sampai 24 jam.
Suhu Kamar (19-22 C): sampai 10 jam.
Suhu kamar (25 C): 4-6 jam.
Tas/termos pendingin berisi es: sampai 24 jam.
Pintu atau rak di Kulkas (0-4 C): 3-8 hari. Jika Bunda mencairkan ASIP beku dari freezer di pintu atau rak kulkas, Bunda dapat menyimpan ASIP ini sampai 24 jam.
• Freezer di dalam kulkas: sampai 2 minggu. 
Kulkas 2 pintu dengan freezer terpisah: 3-4 bulan.
Freezer khusus (dengan suhu konstan -19 C): 6 bulan atau lebih.


Bunda juga perlu memperhatikan beberapa poin berikut dalam menyimpan dan menyiapkan ASIP buat bayi:
  • Selalu cuci tangan sebelum memegang ASI
  • Beri label setiap wadah dengan tanggal dan waktu pemompaan menggunakan label dan tinta tahan air. Sertakan nama bayi dalam label jika Bunda menyimpan ASIP ti tempat penitipan anak atau fasilitas umum seperti saat di Rumah Sakit. 
  • Simpan ASIP dalam jumlah kecil (sekali minum),  untuk menghindari sisa dan agar tidak lama saat mencairkan. 
  • Jangan mengisi botol atau wadah sampai penuh. Sisakan ruang 2-3 cm di dalam wadah karena ASIP akan mengembang jika dibekukan. 
  • Cairkan ASIP dengan merendam botol dalam wadah/mangkuk berisi air hangat. Jangan panaskan ASIP menggunakan microwave atau merebusnya di atas kompor karena dapat merusak ASI. 
Sumber: Sharecare.com, askdrsears.com,